ujian oh ujian

Jumat, November 09, 2012

Ujian tengah semester baru aja kelar di kampus tempat gue menimba ilmu. Lebih tepatnya di jurusan gue, karena yang lainnya udah pada kelar duluan. Maklum, jurusan gue bisa dibilang beda sendiri dengan jurusan lainnya. Apakah karena ada gue di dalamnya. Engga dong justru karena ada gue, juruan ini jadi ga terlalu aneh. Ga perlu gue sebutin alasannya. Jurusan gue isinya cowok semua. Gersang, ya emang, apalagi kalau udah siang, panas, apalagi ditambah pemandangan yang kurang mendukung. Kalau pulang sering jalan begerombolan, kayak anak STM yang ngajak tawuran. Apalagi kalau kepalanya pada botak semua. Wuih, persis banget. Pentol korek.

Kembali ke beberapa hari yang lalu, hari-hari dimana lagi pada asik-asiknya ujian. Seperti postingan gue sebelumnya, gue suka ujian karena pulangnya cepat. Mengenai ujian, gue masih rada bingng dengan maksud diciptainnya ujian dimuka bumi ini.apa gunanya kalau endingnya Cuma bikin mahasiswa ngelakuin banyak hal buruk.

Untuk pengukur kemampuan. Ya oke, dengan nilai yang jadi tujuan utamanya. Tapi apakah ada yang mampu ngejamin nilai itu hasil murni kemampuan mahasiswa itu sendiri. Mungkin Cuma hasil kepintaran doang kali. Pintar-pintar maksudnya. Ya walaupun ga semua mahasiswa kayak gitu, tapi gue yakin banyak yang kayak gitu.

Tips saat ujian itu, ketika lu ngeliat temen lu keluar duluan, jangan jengkel. Positif thinking aja, bukan berarti orang yang keluar duluan itu bisa ngerjain itu soal. Bisa aja karena mereka frustasi, ada janji, kelaparan atau bahkan sakit perut seperti yang pernah gue alami.

Pernah nonton filmnya 3 idiot kan? Dimana si Ranco belajar dengan cara yang berebeda dari yang lainnya. Di saaat dosennya mengajar dengan segala ke-teks-book-annya, si Rancho malah hanya dengan ke-simple-annya, tapi tepat sasaran. Memang ga mudah, tapi lihat hasilnya. Wowkan.

Kalau bicara jenis ujian, gue lebih yakin kemampuan seseorang akan terlihat pada saat tes individu. Yang jelas dia ga bakal bisa ngeluarin jurus andalannya, senam leher.



nih senam leher

Dan jelas lagi, mau ga mau mereka akan belajar maksimal, walaupun masih ada yang sistem SKS (sistem kebut se-jam). Biarpun ujian kayak gini bisa dibilang pembunuhan secara ga langsung terhadap manusia. Bayangin aja satu orang mahasiswa harus berhadapan dengan dosen-dosen killer seorang diri, sepi, tak ada yang menemani. Kalau mahasiswa itu ga tenang, grogi, shock, tiba-tiba serangan jantung, mati, gimana? Pembunuhankan. Walaupun secara ga langsung.

Terus kudu gimana dong? “Terus gue harus salto, kayang, jungkir balik gitu”. Haha gue juga ga tau, lebih tepatnya belum tau, karena gue bakal nyari tau. Ya gue emang Cuma bisa koar-koar gini, belum bisa ngasih solusi pemecahannya. Tapi gue yakin, seenggaknya isi otak gue ini didengar dan dapat dipertimbangkan. Untung-untung diapresiasi. NGAREP.

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images